Jumat, 25 September 2015

IBU SEGALANYA




Kapan Merasa Paling Butuh Ibu Anda !!


Mulai kita dari kecil hingga dewasa kita dibesarkan oleh ibu.
Di saat kita kesusahan, kesedihan,kebahagiaan dalam apapun itu, ibu selalu mendampingi kita, ibu selalu mengerti apa yang kita inginkan tetapi kita tidak mengerti. Ibu yang selalu mengkhawatirkan,mengawasi,menjaga dan dia  tidak pernah mengeluh. Dimana pun kita ibu selalu mendoakan untuk keselamatan kita. Disaat kita sakit ibu yang merawat sampai sembuh, disaat kita sedih ibu yang selalu menghibur kita, disaat kita senang ibu hanya tersenyum melihat kita bahagia , Walau disaat lelahpun dia selalu ADA buat kita. Dan dia hanya memberi tak mengharapkan apapun kepada kita yang dia inginkan hanyalah KASIH SAYANG seorang anak kepada ibu.
Di setiap doanya  yang dia inginkan hanyalah kita BAHAGIA.

Dimana Kita saat Ibu Membutuhkan?

Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi. Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman. Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. Ketika kita gembira, tangan ibu yang
menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia.

Ketika kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran. Ketika kita dilanda masal…ah, tangan ibu yang membelai duka sambil berkata, “Sabar nak, sabar
ya sayang.”

NAMUN,


Ketika ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. Dengan tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata. Ketika ibu
sakit, dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit?

Ketika nyawa ibu terpisah dari jasad. Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali.

Tangan ibu, tangan ajaib.
Sentuhan ibu, sentuhan kasih, Dapat membawa ke
Surga Firdaus.

PENGORBANAN SEORANG IBU

Seorang lelaki datang menemui Rasulullah, “Siapakah manusia yang berhak untuk aku layan dengan sebaik-baiknya? ” Baginda menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Baginda menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Baginda menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Baginda menjawab, “Ayahmu.” (Shahih al-Bukhari, no:5971)

Ibu, perempuan yang melahirkan dan membesarkan anak-anaknya tanpa pamrih dan tanda jasa. Wanita yang rela mempertaruhkan nyawanya, mengorbankan hidupnya demi buah hati yang sangat dicintainya. Ibu tidak selalu ada di sisi, menemani dan mengajari. Ibu merelakan waktunya habis tak bersisa untuk mengurus anak-anaknya, merelakan waktu istirahatnya beralih menjadi mengganti popok atau menggendong bayinya semalaman.

Banyak ibu yang melakukan apa saja demi kebahagiaan anaknya, demi anaknya tumbuh besar, tercukupi sandang pangan papan. Tidak sedikit mereka bekerja siang malam, mendedikasikan hidupnya demi anak yang mereka benar-benar jaga dengan sepenuh hidupnya. Ibu, tidak akan berpikir dua kali demi menyenangkan buah hati.
Surga ada ditelapak kaki ibu!!!


kita harus tahu bahwa surga ada dibawah kaki ibu, ridhonya ridho allah SWT, kita tak boleh melukai hatinya Karena dia yang menjaga kita sampai kita dewasa ibu juga yang selalu menjaga hati kita agar kita terjaga , dan sebaliknya kita tidak boleh menyakiti hatinya sekecil apapun walaupun tanpa kita sadari kita memang pernah menyakiti hatinya.Karena tanpa ibu kita bukanlah apa-apa, dan tanpa ibu kita tidak ada dimuka bumi ini, dia adalah tonggak bagi kita.


Sebagai seorang anak, kita diperintahkan agar sentiasa melakukan kebaikan terhadap ayah dan ibu, seperti bersikap lemah lembut, berbudi bahasa, tidak berlaku kasar, dan selalu ingat serta menghargai jasa dan pengorbanan yang telah mereka berikan  kepada kita selama ini.

Allah swt berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra’:23)

Berbakti kepada kedua orang tua dapat direfleksikan dengan rasa syukur dan rasa terima kasih kita kepada mereka. Karena Allah swt juga memerintahkan kita untuk selalu bersyukur dan berterima kasih kepada kedua orang tua kita. Firman Allah swt: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman:14)

 Yang menyukai postingan ini di share ya Supaya kita SEMAKIN menyayangi ibu kita SAMPAI kapanpun.

1 komentar: