Kapan Merasa
Paling Butuh Ibu Anda !!
Mulai
kita dari kecil hingga dewasa kita dibesarkan oleh ibu.
Di
saat kita kesusahan, kesedihan,kebahagiaan dalam apapun itu, ibu selalu
mendampingi kita, ibu selalu mengerti apa yang kita inginkan tetapi kita tidak
mengerti. Ibu yang selalu mengkhawatirkan,mengawasi,menjaga dan dia tidak pernah mengeluh. Dimana pun kita ibu
selalu mendoakan untuk keselamatan kita. Disaat kita sakit ibu yang merawat
sampai sembuh, disaat kita sedih ibu yang selalu menghibur kita, disaat kita
senang ibu hanya tersenyum melihat kita bahagia , Walau disaat lelahpun dia
selalu ADA buat kita. Dan dia hanya memberi tak mengharapkan apapun kepada kita
yang dia inginkan hanyalah KASIH SAYANG seorang anak kepada ibu.
Di
setiap doanya yang dia inginkan hanyalah
kita BAHAGIA.
Dimana Kita saat
Ibu Membutuhkan?
Ketika
kita lapar, tangan ibu yang menyuapi. Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi
minuman. Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. Ketika kita
gembira, tangan ibu yang
menadah
syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia.
Ketika
kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala
kotoran. Ketika kita dilanda masal…ah, tangan ibu yang membelai duka sambil
berkata, “Sabar nak, sabar
ya
sayang.”
NAMUN,
Ketika
ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. Dengan
tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan
air mata. Ketika ibu
sakit,
dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit?
Ketika
nyawa ibu terpisah dari jasad. Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, dimana
tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali.
Tangan
ibu, tangan ajaib.
Sentuhan
ibu, sentuhan kasih, Dapat membawa ke
Surga
Firdaus.
Seorang lelaki datang menemui
Rasulullah, “Siapakah manusia yang berhak untuk aku layan dengan
sebaik-baiknya? ” Baginda menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi, “Kemudian
siapa?” Baginda menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Baginda
menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Baginda menjawab,
“Ayahmu.” (Shahih al-Bukhari, no:5971)
Ibu, perempuan yang melahirkan dan membesarkan
anak-anaknya tanpa pamrih dan tanda jasa. Wanita yang rela mempertaruhkan
nyawanya, mengorbankan hidupnya demi buah hati yang sangat dicintainya. Ibu
tidak selalu ada di sisi, menemani dan mengajari. Ibu merelakan waktunya habis
tak bersisa untuk mengurus anak-anaknya, merelakan waktu istirahatnya beralih
menjadi mengganti popok atau menggendong bayinya semalaman.
Banyak ibu yang melakukan apa saja demi kebahagiaan anaknya, demi anaknya tumbuh besar, tercukupi sandang pangan papan. Tidak sedikit mereka bekerja siang malam, mendedikasikan hidupnya demi anak yang mereka benar-benar jaga dengan sepenuh hidupnya. Ibu, tidak akan berpikir dua kali demi menyenangkan buah hati.
Banyak ibu yang melakukan apa saja demi kebahagiaan anaknya, demi anaknya tumbuh besar, tercukupi sandang pangan papan. Tidak sedikit mereka bekerja siang malam, mendedikasikan hidupnya demi anak yang mereka benar-benar jaga dengan sepenuh hidupnya. Ibu, tidak akan berpikir dua kali demi menyenangkan buah hati.
Surga ada
ditelapak kaki ibu!!!
kita
harus tahu bahwa surga ada dibawah kaki ibu, ridhonya ridho allah SWT, kita tak
boleh melukai hatinya Karena dia yang menjaga kita sampai kita dewasa ibu juga
yang selalu menjaga hati kita agar kita terjaga , dan sebaliknya kita tidak
boleh menyakiti hatinya sekecil apapun walaupun tanpa kita sadari kita memang
pernah menyakiti hatinya.Karena tanpa ibu kita bukanlah apa-apa, dan tanpa ibu
kita tidak ada dimuka bumi ini, dia adalah tonggak bagi kita.
Sebagai seorang anak, kita diperintahkan agar sentiasa
melakukan kebaikan terhadap ayah dan ibu, seperti bersikap lemah lembut,
berbudi bahasa, tidak berlaku kasar, dan selalu ingat serta menghargai jasa dan
pengorbanan yang telah mereka berikan
kepada kita selama ini.
Allah swt berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al
Isra’:23)
Berbakti kepada kedua orang tua dapat direfleksikan dengan
rasa syukur dan rasa terima kasih kita kepada mereka. Karena Allah swt juga
memerintahkan kita untuk selalu bersyukur dan berterima kasih kepada kedua
orang tua kita. Firman Allah swt: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS.
Luqman:14)
Yang
menyukai postingan ini di share ya Supaya kita SEMAKIN menyayangi ibu kita
SAMPAI kapanpun.
Terima kasih Ibu Tuti
BalasHapus